Sabtu, 09 Desember 2017

Bismillah Konsumsi Oksigen Pada Hewan Jangkrik

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 
KONSUMSI OKSIGEN PADA HEWAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang Diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 1






Ibnu Aljawami
(15541006)
Sri Devi Agustin
(15542003)
Astrid Novita Sari
(15541008)
Eka Kartika
(15542010)
Nidha Handa R.A
(15542013)
Anisa Almuawiyah
(15542025)
Tita Rosmawati
(15542028)
Sintia Pratiwi
(14542005)
Kelas 3-A dan 4-B
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2017

       
A. JUDUL PRAKTIKUM
     Konsumsi Oksigen Pada Hewan
B. TUJUAN PRAKTIKUM
  1. Untuk mengukur banyaknya kosumsi oksigen pada jangkrik.
  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam respirasi.
  3. Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan respirasi pada hewan dengan kecepatan metabolismenya
C. ALAT DAN BAHAN
     1. Alat
           Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1.
Respirometer sederhana

Untuk mengukur rata-rata konsumsi oksigen pada hewan jangkrik
2.
Gelas Kimia



Untuk menyimpan hewan jangkrik
3
Suntikan



Untuk memasukkan larutan metilen blue
4.
Neraca analitik



Untuk menimbang hewan jangkrik
5.
Kapas



Untuk membungkus Kristal KOH (Kalium Hidroksida)
6.
Spatula







Untuk mengambil Kristal KOH untuk dimasukkan ke kapas
7.
Stopwatch





Untuk mengukur waktu pergerakan larutan metilen blue
  2. Bahan 
         Bahan yang digunakan pada Praktikum ini adalah sebagai berikut:

No
Nama Bahan
Gambar
Fungsi
1.
Larutan Metilen Blue


Untuk melihat jumlah konsumsi oksigen pada jangrik dengan mengamati pergerakan dari metilen blue
2.
Kristal KOH


Untuk mengikat CO2 dalam tabung respirometer
3.
Jangkrik


Sebagai organisme yang diteliti
4.
Vaselin


Sebagai perekat pada celah-celah untuk mencegah masuknya oksigen

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

                            a. Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Jantan

              Pengulangan             
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
0,94  mL
5 menit II
0,38 mL
5 menit III
0,32  mL
µ (Rata-rata)
1,64/3= 0,55 mL

           Berat Jangkrik : Berat Tabung+Jangkrik = 21,90 g dan Berat Tabung = 21,39 gram

           Berat Jangkrik = (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)

                                    = 21,90 gram -21,39 gram

                                    = 0,51 gram

Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar 0,51 gram. 
Konsumsi O2  = 0,55 mL/5 menit/0,51 gram
                                     = 0,22  mL/menit/gram
           Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik jantan yaitu 0,22 mL/menit/gram
                 b. Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Betina
Pengulangan
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
1,01 mL
5 menit II
1,00 mL
5 menit III
0,02 mL
µ (Rata-rata)
2,03/3= 0,68 mL

            Berat Jangkrik : Berat Tabung+Jangkrik = 21,67 g dan Berat Tabung = 21,22 g

Berat  Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)

                                     = 21,67 g -21,22 g

                                     = 0,45 g

Jadi Berat hewan percobaan jangkrik betina adalah sebesar 0,45 g. 

Konsumsi O2  = 0,68 mL/5 menit/ 0,45 g

                        = 0,30  mL/menit/g

           Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik betina yaitu 0,30 mL/menit/g

            c.   Pada Hewan Percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Besar

Pengulangan
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
0,94  mL
5 menit II
0,38 mL
5 menit III
0,32  mL
µ (Rata-rata)
1,64/3= 0,55 mL

             Berat Jangkrik : Berat Tabung+Jangkrik = 21,90 g dan Berat Tabung = 21,39 g

 Berat Jangkrik = (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)

                                    = 21,90 g -21,39 g

                                    = 0,51 g

Jadi Berat hewan jangkrik jantan yang digunakan adalah sebesar 0,51 g.

Konsumsi O2  = 0,55 mL/5 menit/0,51 gram

                                     = 0,22  mL/menit/gram
           Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik jantan ukuran besar yaitu 0,22 mL/menit/gram
            d. Pada hewan percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Kecil
Waktu
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
1,44 mL
5 menit II
0,61 mL
5 menit III
0,51 mL
µ (Rata-rata)
2,56/3= 0,85 mL
Berat Jangkrik: Berat Tabung+Jangkrik = 21,41 g dan Berat Tabung = 21,22 g
Berat Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
                                   = 21,41 g -21,22g
                                   = 0,19  g
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar 0,19 g.
Konsumsi O2  =  0,85 mL/5 menit/ 0,19g
                                    =  0,89  mL/menit/g
           Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik  jantan ukuran kecil yaitu 0,89  mL/menit/gram.
   2. Pembahasan

Respirasi ialah proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan energy.Pernapasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan energy dari hasil metabolisme. Ada dua macam penapasan, yaitu pernapasan eksternal (luar) dan internal (dalam).Pernapasan luar meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dan uap air antara organisme dengan lingkungannya.. Pernapasan internal disebut juga pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria. Pernapasan seluler melalui tiga tahap, yaitu glikolisis, siklus krebs dan transfer electron.
Respirometer sederhana adalah alat yang dapat di gunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga dan lain-lain. Poses respirasi tidak lepas dari adanya proses metabolism.Metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat kita golongkan menjadi dua yakni proses penyusunan ang disebut anabolisme dan katabolisme.
Insekta (Serangga) bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu, serta dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang geraknya di atur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang keseluruh tubuh dengan ukuran yang semakin halus.Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran lebih kurang 0,1 mm. Cabang ini disebut trakeolus berisi udaraf  serta cairan. Oksigen larut dalam cairan ini,kemudian berdifusi kedalam sel-sel di dekatnya.
Jadi pada insekta oksigen tidak di edarkan melalui darah, tetapi melalui trakea. Pada jangkrik, keluar masuknya udara kedalam trakea di atur dengan kontraksi otot perut. Ketika otot kendur, volume perut normal sehingga udara masuk. Ketika otot berkontraksi, volume perut mengecil sehingga udara keluar. Udara masuk melalui 4 pasang stigma depan dan keluar melalui 6 pasang stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang miskin O2 dan tidak akan bercampur dengan udara segar (Kaya O2) yang masuk. 
Reaksi kimia proses respirasi :
C6H12O6 + 6O2    -----------------> 6CO2 + 6H2O + Energi
Factor yang dapat mempengaruhi dalam proses respirasi pada hewan yaitu :
           > Faktor Dalam
a.       Aktivitas tubuh
b.      Kondisi fisik
c.       Jenis kelamin
d.      Berat badan
           > Faktor Luar
a.       Temperatur
b.      Kadar O2 di dalam udara
c.       Konsentrasi CO2 dalam udara
d.      Kelembapan
Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi:  
  1. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin jangkrik  betina dan belalang jantan memiliki kecepatan respirasi yang berbeda. Diperkirakan bahwa jangkrik jantan akan lebih cepat dalam menyerap oksigen dibandingkan dengan jangkrik betina.
  1. Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
  1. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
  1. Suhu
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mngedarkan O2  ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
  1. Berat Tubuh
Hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya. Walaupun diatas ada sedikit kegagalan yaitu pernapasan pada jangkrik besar tidak sebagaimana mestinya. Karena pada jangkrik yang berukuran besar melakukan aktifitas yang berkemungkinan banyak melakukan pergerakkan,sehingga membutuhkan banyak pernafasan dan oksigen. Ternyata aktifitas yang banyak bergerak dari jangkrik juga memengaruhi laju pernapasan
Pada manusia bila bernapas mengeluarkan nafas, secara maksimal, di dalam paru-paru masih ada udara. Sisa udara ini disebut udara residu. Bila nafas dikeluarkan secara biasa, maka paru-paru masih mengandung udara dan disebut udara cadangan. Bila menghirup dan mengaluarkan napas secara biasa, maka ini disebut udara pernapasan. Jika kita tarik nafas dalam-dalam, selain udara pernapasan juga masih dapat dimasukkan udara lagi dan ini disebut udara komplementer.
Pada serangga alat pernafasannya berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
Salah satu contoh serangga yang kami gunakan untuk mengamati sistem respirasinya adalah salah satunya hewan jangkrik. Pada praktikum kali ini kami menggunakan 4 jangkrik:
*2 jangkrik berjenis kelamin berbeda mempunyai ukuran yang hampir sama.
*2 jangkrik berjenis kelamin sama mempunyai ukuran yang berbeda.

            a. Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Jantan

Berat Jangkrik : Berat Tabung+Jangkrik = 21,90 g dan Berat Tabung = 21,39 g

            Berat Jangkrik = (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)

                                    = 21,90 g -21,39 g

                                    = 0,51 g

Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar 0,51 g. 

              Pengulangan             
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
0,94  mL
5 menit II
0,38 mL
5 menit III
0,32  mL
µ (Rata-rata)
1,64/3= 0,55 mL

         Pada percobaan pertama dengan menggunakan hewan jangkrik berjenis kelamin jantan dilakukan percobaan sebanyak 3x pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada  hewan jangkrik berjenis kelamin  jantan . maka didapatkan hasil :

                        * Pada interval 5 menit pertama konsumsi oksigen sebesar 0,94 mL . 
                        * Pada 5 menit ke 2 konsumsi oksigen sebanyak 0,38 mL
                        * Pada 5 menit ke 3 konsumsi oksigen sebanyak 0,32 mL.
Dari ketiga pengulangan tersebut didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada hewan jantan adalah sebanyak 0,55 mL.

      Konsumsi O2  = 0,55 mL/5 menit/0,51 g

                                          = 0,22  mL/menit/g

             Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik jantan yaitu 0,22 mL/menit/g

             b. Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Betina

Berat Jangkrik : Berat Tabung+Jangkrik = 21,67 g dan Berat Tabung = 21,22 g

Berat  Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)

                                     = 21,67 g -21,22 g

                                     = 0,45 g

Jadi Berat hewan percobaan jangkrik betina adalah sebesar 0,45 g. 

Pengulangan
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
1,01 mL
5 menit II
1,00 mL
5 menit III
0,02 mL
µ (Rata-rata)
2,03/3= 0,68 mL

          Pada percobaan kedua dengan menggunakan hewan jangkrik berjenis kelamin betina dilakukan percobaan sebanyak 3x pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada  hewan jangkrik berjenis kelamin betina . Maka didapatkan hasil :

*  Pada interval ke 5 menit pertama  konsumsi oksigen sebesar 1.01 mL.
*  Pada interval ke 5 menit ke 2  konsumsi oksigen sebanyak 1,00 mL.

* Pada interval ke 3 konsumsi oksigen sebanyak 0,02 mL.

Dari ketiga pengulangan tersebut didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada hewan betina sebanyak 0,68 mL. Berdasarkan dari kedua percobaan tersebut didapatkan hasil konsumsi oksigen banyak

Konsumsi O2  = 0,68 mL/5 menit/ 0,45 g

                                    = 0,30  mL/menit/g

           Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik betina yaitu 0,30 mL/menit/g

            c.   Pada Hewan Percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Besar

Pengulangan
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
0,94  mL
5 menit II
0,38 mL
5 menit III
0,32  mL
µ (Rata-rata)
1,64/3= 0,55 mL

              Pada percobaan ketiga dengan menggunakan hewan jangkrik berjenis kelamin jantan dilakukan percobaan sebanyak 3x pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada  hewan jangkrik berjenis kelamin jantan berukuran besar . Maka didapatkan hasil :

*  Pada interval 5 menit pertama  konsumsi oksigen sebesar 0,94 mL .

*  Pada 5 menit ke 2 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,38 mL.

*  Pada 5 menit ke 3 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,32 mL.

Dari ketiga pengulangan tersebut didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada hewan jantan adalah sebanyak 0,55 mL.

      Konsumsi O2  = 0,55 mL/5 menit/0,51 g

                                          = 0,22  mL/menit/g

            Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik jantan ukuran besar yaitu 0,22 mL/menit/g

            d. Pada hewan percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Kecil

Berat Jangkrik: Berat Tabung+Jangkrik = 21,41 g dan Berat Tabung = 21,22 g

Berat Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)

                                   = 21,41 g -21,22g

                                   = 0,19  g

Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar 0,19 g. 
Waktu
Konsumsi Oksigen (O2) mL
5 menit I
1,44 mL
5 menit II
0,61 mL
5 menit III
0,51 mL
µ (Rata-rata)
2,56/3= 0,85 mL

          Pada percobaan keempat dengan menggunakan hewan jangkrik berjenis kelamin jantan dilakukan percobaan sebanyak 3x pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada  hewan jangkrik berjenis kelamin jantan . Maka didapatkan hasil :

Pada interval ke 5 menit pertama  konsumsi oksigen sebesar 1,44 mL.
*  Pada interval ke 5 menit ke 2 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,61 mL.
*  Pada interval ke 3 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,51 mL.
Dari ketiga pengulangan tersebut didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada hewan jantan adalah sebanyak 0,85 mL.
            Konsumsi O2  =  0,85 mL/5 menit/ 0,19g
                                                 =  0,89  mL/menit/g
            Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik  jantan ukuran kecil yaitu 0,89  mL/menit/g.

Berdasarkan dari keempat  percobaan tersebut didapatkan hasil
1. Jangkrik berjenis kelamin berbeda+berat badan hampir sama
         Jangkrik betina rata-rata konsumsi oksigen lebih banyak dari pada jangkrik jantan. Hal ini menunjukkan bahwa jangkrik yang berjenis kelamin betina konsumsi oksigen lebih besar daripada jantan, hal ini ditunjukkan dengan pergerakan kecepatan metilen blue.
2. Jangkrik berjenis kelamin sama (Jantan)+ berat badan berbeda
         Jangkrik Jantan yang berukuran kecil konsumsi oksigen lebih banyak daripada jangkrik jantan berukuran besar. Hal ini sesuai dengan teori bahwa hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya. 
E. KESIMPULAN DAN SARAN
                  1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami amati yaitu tentang konsumsi oksigen pada hewan jangkrik dapat di simpulkan bahwa: 
a. Konsumsi oksigen rata rata untuk dua   sama namun beratnya berbeda yaitu  konsumsi oksigen pada hewan jangkrik jantan ukuran besar adalah sebanyak 0,22 mL/menit/gram, sedangkan  konsumsi oksigen pada hewan jangkrik jantan ukuran kecil adalah sebanyak 0,89 mL/menit/gram  (hal ini menunjukkan bahwa konsumsi oksigen pada jangkrik jantan ukuran kecil lebih besar dari pada jangkrik jantan ukuran besar)  
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam respirasi selain ketersediaan oksigen yaitu      temperatur, ukuran badan, dan aktivitas. 
c.Hubungan antara metabolisme dengan respirasi berhubungan erat dimana jika metabolisme meningkat maka kecepatan respirasi pun ikut meningkat.
 2. Saran 
Seringkali mahasiswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun     ternyata hasilnya bisa berbeda dengan teorinya. Berikut ini tips dan trik agar praktikum respirasi serangga ini berhasil dengan baik:
                       * Gunakan sampel hewan (jangkrik) dengan ukuran tubuh lebih besar.
                        *Tambahkan KOH lebih banyak untuk mengikat CO2 lebih cepat.
            F.  DAFTAR PUSTAKA

Edubio.info.2016.Sistem Pernapasan Serangga.Alamat Website: http://www.edubio.info/2016/01/sistem-pernapasan-serangga.html .7 Desember 2017
Wikipedia.org.2017.Pengertian Respirometer Sederhana.Alamat Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer  .7 Desember 2017
Wikipedia.org.2016.Fungsi Metilen Blue.Alamat Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Metilena_biru . 7 Desember 2017
Vhiolette.wordpress.com.2012.Fungsi KOH.Alamat Website: https://vhiolette.wordpress.com/2012/04/26/respirasi-pada-insekta/ . 7 Desember 2017
Praktikumbiologi.com.2013.Praktikum Respirasi pada Serangga.Alamat Website - http://praktikumbiologi.com/praktikum-respirasi-pada-serangga/ . 7 Desember 2017
Seputar Dunia Pendidikan.Wordpress.com.2015.Fungsi Vaselin.Alamat Website: https://berbagiseputarduniapendidikan.wordpress.com/2015/05/29/3mengukurudarapernapasan/ . 7 Desember 2017
Wikipedia.org.2017.Pengertian Respirasi.Alamat Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi .7 Desember 2017 
LAMPIRAN
          a. Lampiran video


Video 1.Pergerakan Metilen Blue

 
Video 2.Tahapan Praktikum

b. Lampiran Gambar 



Menyiapkan dua jangkrik yang berbeda berat badannya namun jenis kelaminnya sama dan dua jangkrik yang berbeda jenis kelamin dan ukurannya hampir sama.
Menimbang tabung respirometer sederhana.



Menimbang jangkrik percobaan pertama.
Menimbang jangkrik percobaan kedua.


Memasukkan KOH (Kalium Hidroksida) ke dalam kapas,lalu KOH tersebut di bungkus oleh kapas.
Memasukkan KOH (Kalium Hidroksida) yang telah di bungkus oleh kapas ke dalam tabung.



Menyuntikkan metilen blue ke pipa kapiler.
Menghitung konsumsi oksigen pada jangkrik dengan mengamati pipa kapiler respirometer sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISMILLAH LAPORAN KULAP UPI BANDUNG

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN  KULIAH LAPANGAN UPI BANDUNG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi...