LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
HEWAN
KONSUMSI OKSIGEN PADA HEWAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang Diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun
oleh:
Kelompok
1
Ibnu Aljawami
|
(15541006)
|
Sri Devi Agustin
|
(15542003)
|
Astrid Novita Sari
|
(15541008)
|
Eka Kartika
|
(15542010)
|
Nidha Handa R.A
|
(15542013)
|
Anisa Almuawiyah
|
(15542025)
|
Tita Rosmawati
|
(15542028)
|
Sintia Pratiwi
|
(14542005)
|
Kelas
3-A dan 4-B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2017
A. JUDUL PRAKTIKUM
Konsumsi Oksigen Pada Hewan
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. ALAT DAN BAHAN - Untuk mengukur banyaknya kosumsi oksigen pada jangkrik.
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam respirasi.
- Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan respirasi pada hewan dengan kecepatan metabolismenya
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
No
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Respirometer sederhana
|
Untuk mengukur rata-rata konsumsi
oksigen pada hewan jangkrik
|
|
2.
|
Gelas Kimia
|
Untuk menyimpan hewan jangkrik
|
|
3
|
Suntikan
|
Untuk memasukkan larutan metilen blue
|
|
4.
|
Neraca analitik
|
Untuk menimbang hewan jangkrik
|
|
5.
|
Kapas
|
Untuk membungkus Kristal KOH (Kalium
Hidroksida)
|
|
6.
|
Spatula
|
Untuk mengambil Kristal KOH untuk
dimasukkan ke kapas
|
|
7.
|
Stopwatch
|
Untuk mengukur waktu pergerakan
larutan metilen blue
|
Bahan yang digunakan pada Praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
|
Nama Bahan
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Larutan Metilen Blue
|
Untuk
melihat jumlah konsumsi oksigen pada jangrik dengan mengamati pergerakan dari
metilen blue
|
|
2.
|
Kristal KOH
|
Untuk mengikat CO2 dalam tabung respirometer
|
|
3.
|
Jangkrik
|
Sebagai organisme yang diteliti
|
|
4.
|
Vaselin
|
Sebagai perekat pada celah-celah untuk mencegah masuknya
oksigen
|
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
a. Pada
Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Jantan
Pengulangan
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
0,94 mL
|
5 menit II
|
0,38 mL
|
5 menit III
|
0,32 mL
|
µ (Rata-rata)
|
1,64/3= 0,55 mL
|
Berat Jangkrik : Berat
Tabung+Jangkrik = 21,90 g dan Berat Tabung = 21,39 gram
Berat Jangkrik = (Berat
Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,90 gram -21,39
gram
= 0,51 gram
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar
0,51 gram.
Konsumsi O2 = 0,55 mL/5 menit/0,51 gram
= 0,22 mL/menit/gram
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik
jantan yaitu 0,22 mL/menit/gram
b. Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Betina
Pengulangan
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
1,01 mL
|
5 menit II
|
1,00 mL
|
5 menit III
|
0,02 mL
|
µ (Rata-rata)
|
2,03/3= 0,68 mL
|
Berat Jangkrik : Berat
Tabung+Jangkrik = 21,67 g dan Berat Tabung = 21,22 g
Berat Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,67 g -21,22 g
= 0,45 g
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik betina adalah sebesar
0,45 g.
Konsumsi O2 = 0,68 mL/5 menit/ 0,45 g
= 0,30 mL/menit/g
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik
betina yaitu 0,30 mL/menit/g
c.
Pada Hewan Percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Besar
Pengulangan
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
0,94 mL
|
5 menit II
|
0,38 mL
|
5 menit III
|
0,32 mL
|
µ (Rata-rata)
|
1,64/3= 0,55 mL
|
Berat Jangkrik : Berat
Tabung+Jangkrik = 21,90 g dan Berat Tabung = 21,39 g
Berat Jangkrik =
(Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,90 g -21,39 g
= 0,51 g
Jadi Berat hewan jangkrik jantan yang digunakan adalah
sebesar 0,51 g.
Konsumsi O2 = 0,55 mL/5 menit/0,51 gram
= 0,22 mL/menit/gram
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik
jantan ukuran besar yaitu 0,22 mL/menit/gram
d.
Pada hewan percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Kecil
Waktu
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
1,44 mL
|
5 menit II
|
0,61 mL
|
5 menit III
|
0,51 mL
|
µ (Rata-rata)
|
2,56/3= 0,85 mL
|
Berat Jangkrik: Berat Tabung+Jangkrik = 21,41 g dan Berat
Tabung = 21,22 g
Berat Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,41 g -21,22g
= 0,19 g
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar
0,19 g.
Konsumsi O2 = 0,85 mL/5 menit/
0,19g
= 0,89 mL/menit/g
Jadi, Konsumsi oksigen
jangkrik jantan ukuran kecil yaitu 0,89 mL/menit/gram.
2. Pembahasan
Respirasi ialah
proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan
energy.Pernapasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme
untuk menghasilkan energy dari hasil metabolisme. Ada dua macam penapasan,
yaitu pernapasan eksternal (luar) dan internal (dalam).Pernapasan luar meliputi
proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dan uap air
antara organisme dengan lingkungannya.. Pernapasan internal disebut juga
pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam
sitoplasma dan mitokondria. Pernapasan seluler melalui tiga tahap, yaitu
glikolisis, siklus krebs dan transfer electron.
Respirometer sederhana adalah alat yang
dapat di gunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme
hidup seperti serangga dan lain-lain. Poses respirasi tidak lepas dari adanya
proses metabolism.Metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi
pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat kita golongkan menjadi dua yakni
proses penyusunan ang disebut anabolisme dan katabolisme.
Insekta (Serangga) bernapas dengan
menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh
trakea melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau
spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu, serta dapat
terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang geraknya di atur oleh otot.
Tabung trakea bercabang-cabang keseluruh tubuh dengan ukuran yang semakin
halus.Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran lebih kurang 0,1 mm. Cabang
ini disebut trakeolus berisi udaraf serta cairan. Oksigen larut dalam cairan
ini,kemudian berdifusi kedalam sel-sel di dekatnya.
Jadi pada insekta oksigen tidak di
edarkan melalui darah, tetapi melalui trakea. Pada jangkrik, keluar masuknya udara
kedalam trakea di atur dengan kontraksi otot perut. Ketika otot kendur, volume
perut normal sehingga udara masuk. Ketika otot berkontraksi, volume perut
mengecil sehingga udara keluar. Udara masuk melalui 4 pasang stigma
depan dan keluar melalui 6 pasang stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang
miskin O2 dan tidak akan bercampur dengan udara segar (Kaya O2)
yang masuk.
Reaksi
kimia proses respirasi :
C6H12O6 +
6O2 -----------------> 6CO2 + 6H2O +
Energi
Factor
yang dapat mempengaruhi dalam proses respirasi pada hewan yaitu :
> Faktor
Dalam
a. Aktivitas
tubuh
b. Kondisi
fisik
c. Jenis
kelamin
d. Berat
badan
> Faktor Luar
a. Temperatur
b. Kadar
O2 di dalam udara
c. Konsentrasi
CO2 dalam udara
d. Kelembapan
Faktor-
faktor yang mempengaruhi laju respirasi:
- Jenis Kelamin
Jenis Kelamin jangkrik betina dan belalang jantan memiliki kecepatan
respirasi yang berbeda. Diperkirakan bahwa jangkrik jantan akan lebih cepat
dalam menyerap oksigen dibandingkan dengan jangkrik betina.
- Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan.
Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat
dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang pada daerah ketinggian memiliki
laju pernapasan yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
- Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi
laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing
spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi
normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi
karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih
rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
- Suhu
Serangga mempunyai alat pernapasan
khusus berupa system trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mngedarkan
O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan
mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi
saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu,
pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem
transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang
kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara
masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada
serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi
karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
- Berat Tubuh
Hubungan antara berat dengan penggunaan
oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2
(Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di
atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil
ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya. Walaupun diatas ada
sedikit kegagalan yaitu pernapasan pada jangkrik besar tidak sebagaimana
mestinya. Karena pada jangkrik yang berukuran besar melakukan aktifitas yang
berkemungkinan banyak melakukan pergerakkan,sehingga membutuhkan banyak
pernafasan dan oksigen. Ternyata aktifitas yang banyak bergerak dari jangkrik
juga memengaruhi laju pernapasan
Pada manusia bila bernapas mengeluarkan
nafas, secara maksimal, di dalam paru-paru masih ada udara. Sisa udara ini
disebut udara residu. Bila nafas dikeluarkan secara biasa, maka paru-paru masih
mengandung udara dan disebut udara cadangan. Bila menghirup dan mengaluarkan
napas secara biasa, maka ini disebut udara pernapasan. Jika kita tarik nafas
dalam-dalam, selain udara pernapasan juga masih dapat dimasukkan udara lagi dan
ini disebut udara komplementer.
Pada serangga alat pernafasannya berupa
sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh
tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi
saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini
tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar
melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga
(spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan
sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena
kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
Salah satu contoh serangga yang kami gunakan untuk mengamati sistem respirasinya adalah salah satunya hewan jangkrik. Pada praktikum kali ini kami menggunakan 4 jangkrik:
*2 jangkrik berjenis kelamin berbeda mempunyai ukuran yang hampir sama.
*2 jangkrik berjenis kelamin sama mempunyai ukuran yang berbeda.
Salah satu contoh serangga yang kami gunakan untuk mengamati sistem respirasinya adalah salah satunya hewan jangkrik. Pada praktikum kali ini kami menggunakan 4 jangkrik:
*2 jangkrik berjenis kelamin berbeda mempunyai ukuran yang hampir sama.
*2 jangkrik berjenis kelamin sama mempunyai ukuran yang berbeda.
a. Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin
Jantan
Berat Jangkrik : Berat
Tabung+Jangkrik = 21,90 g dan Berat Tabung = 21,39 g
Berat Jangkrik = (Berat
Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,90 g -21,39
g
= 0,51 g
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar
0,51 g.
Pengulangan
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
0,94 mL
|
5 menit II
|
0,38 mL
|
5 menit III
|
0,32 mL
|
µ (Rata-rata)
|
1,64/3= 0,55 mL
|
Pada percobaan pertama dengan
menggunakan hewan jangkrik berjenis kelamin jantan dilakukan percobaan sebanyak
3x pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada hewan jangkrik berjenis kelamin jantan . maka didapatkan hasil :
* Pada interval 5 menit pertama konsumsi oksigen sebesar 0,94 mL .
* Pada 5 menit ke 2 konsumsi oksigen sebanyak 0,38 mL
* Pada 5 menit ke 3 konsumsi oksigen sebanyak 0,32 mL.
Dari ketiga pengulangan tersebut
didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada hewan jantan adalah sebanyak
0,55 mL.
Konsumsi O2 = 0,55 mL/5 menit/0,51 g
= 0,22 mL/menit/g
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik jantan yaitu 0,22 mL/menit/g
b.
Pada Hewan Percobaan Jangkrik yang Berjenis Kelamin Betina
Berat Jangkrik : Berat Tabung+Jangkrik = 21,67 g dan Berat
Tabung = 21,22 g
Berat Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,67 g -21,22 g
= 0,45 g
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik betina adalah sebesar
0,45 g.
Pengulangan
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
1,01 mL
|
5 menit II
|
1,00 mL
|
5 menit III
|
0,02 mL
|
µ (Rata-rata)
|
2,03/3= 0,68 mL
|
Pada
percobaan kedua dengan menggunakan hewan jangkrik berjenis kelamin betina
dilakukan percobaan sebanyak 3x pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada hewan jangkrik berjenis kelamin betina . Maka
didapatkan hasil :
* Pada
interval ke 5 menit pertama konsumsi
oksigen sebesar 1.01 mL.
* Pada
interval ke 5 menit ke 2 konsumsi oksigen sebanyak 1,00 mL.
* Pada
interval ke 3 konsumsi oksigen sebanyak 0,02 mL.
Dari
ketiga pengulangan tersebut didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada
hewan betina sebanyak 0,68 mL. Berdasarkan dari kedua percobaan tersebut
didapatkan hasil konsumsi oksigen banyak
Konsumsi O2 = 0,68 mL/5 menit/ 0,45 g
= 0,30 mL/menit/g
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik betina yaitu 0,30 mL/menit/g
c.
Pada Hewan Percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Besar
Pengulangan
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
0,94 mL
|
5 menit II
|
0,38 mL
|
5 menit III
|
0,32 mL
|
µ (Rata-rata)
|
1,64/3= 0,55 mL
|
Pada percobaan ketiga dengan menggunakan
hewan jangkrik berjenis kelamin jantan dilakukan percobaan sebanyak 3x
pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada hewan jangkrik berjenis kelamin jantan berukuran besar . Maka
didapatkan hasil :
* Pada
interval 5 menit pertama konsumsi
oksigen sebesar 0,94 mL .
* Pada
5 menit ke 2 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,38 mL.
* Pada
5 menit ke 3 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,32 mL.
Dari ketiga pengulangan tersebut
didapatkan rata-rata jumlah konsumsi oksigen pada hewan jantan adalah sebanyak
0,55 mL.
Konsumsi O2 = 0,55 mL/5 menit/0,51 g
= 0,22 mL/menit/g
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik
jantan ukuran besar yaitu 0,22 mL/menit/g
d.
Pada hewan percobaan Jangkrik Jantan yang Berukuran Kecil
Berat Jangkrik: Berat Tabung+Jangkrik = 21,41 g dan Berat
Tabung = 21,22 g
Berat Jangkrik= (Berat Tabung+Jangkrik)-(Berat Tabung)
= 21,41 g -21,22g
= 0,19 g
Jadi Berat hewan percobaan jangkrik jantan adalah sebesar
0,19 g.
Waktu
|
Konsumsi Oksigen (O2) mL
|
5 menit I
|
1,44 mL
|
5 menit II
|
0,61 mL
|
5 menit III
|
0,51 mL
|
µ (Rata-rata)
|
2,56/3= 0,85 mL
|
Pada percobaan keempat dengan menggunakan
hewan jangkrik berjenis kelamin jantan dilakukan percobaan sebanyak 3x
pengulangan dengan interval waktu 5 menit , hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada hewan jangkrik berjenis kelamin jantan . Maka
didapatkan hasil :
* Pada
interval ke 5 menit pertama konsumsi
oksigen sebesar 1,44 mL.
* Pada
interval ke 5 menit ke 2 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,61 mL.
* Pada
interval ke 3 jumlah konsumsi oksigen sebanyak 0,51 mL.
Dari ketiga pengulangan tersebut didapatkan rata-rata jumlah
konsumsi oksigen pada hewan jantan adalah sebanyak 0,85 mL.
Konsumsi O2
= 0,85 mL/5 menit/ 0,19g
= 0,89 mL/menit/g
Jadi, Konsumsi oksigen jangkrik jantan ukuran kecil yaitu 0,89
mL/menit/g.
Berdasarkan dari
keempat percobaan tersebut didapatkan hasil
1. Jangkrik berjenis kelamin berbeda+berat badan hampir sama
Jangkrik betina rata-rata konsumsi oksigen lebih banyak dari pada jangkrik jantan. Hal ini menunjukkan bahwa jangkrik yang berjenis kelamin betina konsumsi oksigen lebih besar daripada jantan, hal ini ditunjukkan dengan pergerakan kecepatan metilen blue.
2. Jangkrik berjenis kelamin sama (Jantan)+ berat badan berbeda
Jangkrik Jantan yang berukuran kecil konsumsi oksigen lebih banyak daripada jangkrik jantan berukuran besar. Hal ini sesuai dengan teori bahwa hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Jangkrik berjenis kelamin sama (Jantan)+ berat badan berbeda
Jangkrik Jantan yang berukuran kecil konsumsi oksigen lebih banyak daripada jangkrik jantan berukuran besar. Hal ini sesuai dengan teori bahwa hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami amati yaitu tentang konsumsi
oksigen pada hewan jangkrik dapat di simpulkan bahwa:
a. Konsumsi oksigen rata rata untuk dua sama namun beratnya berbeda yaitu konsumsi oksigen pada hewan
jangkrik jantan ukuran besar adalah sebanyak 0,22 mL/menit/gram, sedangkan konsumsi oksigen pada hewan jangkrik jantan
ukuran kecil adalah sebanyak 0,89 mL/menit/gram
(hal ini menunjukkan bahwa konsumsi oksigen pada jangkrik jantan ukuran
kecil lebih besar dari pada jangkrik jantan ukuran besar)
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam respirasi selain ketersediaan oksigen yaitu temperatur, ukuran badan, dan
aktivitas.
c.Hubungan
antara metabolisme dengan respirasi berhubungan erat dimana jika metabolisme
meningkat maka kecepatan respirasi pun ikut meningkat.
2. Saran
Seringkali
mahasiswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun ternyata hasilnya bisa berbeda dengan teorinya. Berikut ini tips dan trik agar
praktikum respirasi serangga ini berhasil dengan baik:
* Gunakan sampel hewan (jangkrik) dengan
ukuran tubuh lebih besar.
*Tambahkan KOH lebih banyak untuk
mengikat CO2 lebih cepat.
F. DAFTAR PUSTAKA
F. DAFTAR PUSTAKA
Edubio.info.2016.Sistem Pernapasan
Serangga.Alamat Website: http://www.edubio.info/2016/01/sistem-pernapasan-serangga.html .7 Desember 2017
Wikipedia.org.2017.Pengertian
Respirometer Sederhana.Alamat Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer
.7 Desember 2017
Wikipedia.org.2016.Fungsi Metilen
Blue.Alamat Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Metilena_biru
. 7 Desember 2017
Vhiolette.wordpress.com.2012.Fungsi
KOH.Alamat Website: https://vhiolette.wordpress.com/2012/04/26/respirasi-pada-insekta/
. 7 Desember 2017
Praktikumbiologi.com.2013.Praktikum
Respirasi pada Serangga.Alamat Website - http://praktikumbiologi.com/praktikum-respirasi-pada-serangga/
. 7 Desember 2017
Seputar Dunia
Pendidikan.Wordpress.com.2015.Fungsi Vaselin.Alamat Website: https://berbagiseputarduniapendidikan.wordpress.com/2015/05/29/3mengukurudarapernapasan/
. 7 Desember 2017
Wikipedia.org.2017.Pengertian
Respirasi.Alamat Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi .7 Desember 2017
LAMPIRAN
Video 2.Tahapan Praktikum
a. Lampiran
video
Video 1.Pergerakan Metilen Blue
Video 2.Tahapan Praktikum
b. Lampiran Gambar
Menyiapkan dua jangkrik yang berbeda berat badannya
namun jenis kelaminnya sama dan dua jangkrik yang berbeda jenis kelamin dan
ukurannya hampir sama.
|
Menimbang tabung respirometer sederhana.
|
Menimbang jangkrik percobaan pertama.
|
Menimbang jangkrik percobaan kedua.
|
Memasukkan KOH (Kalium Hidroksida) ke dalam kapas,lalu
KOH tersebut di bungkus oleh kapas.
|
Memasukkan KOH (Kalium Hidroksida) yang telah di
bungkus oleh kapas ke dalam tabung.
|
Menyuntikkan metilen blue ke pipa kapiler.
|
Menghitung konsumsi oksigen pada jangkrik dengan
mengamati pipa kapiler respirometer sederhana.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar