LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
HEWAN
PROSES OKSIDASI DAN PROSES RESPIRASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang Diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd
Disusun
oleh:
Kelompok
1
Ibnu Aljawami
|
(15541006)
|
Sri Devi Agustin
|
(15542003)
|
Astrid Novita Sari
|
(15541008)
|
Eka Kartika
|
(15542010)
|
Nidha Handa R.A
|
(15542013)
|
Anisa Almuawiyah
|
(15542025)
|
Tita Rosmawati
|
(15542028)
|
Sintia Pratiwi
|
(14542005)
|
Kelas
3-A dan 4-B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2017
A. Judul Praktikum
Proses Oksidasi dan Proses Respirasi
B. Tujuan Praktikum
- Mengetahui proses respirasi sel
- Memahami proses respirasi anaerobik (Fermentasi)
- Menentukan jenis respirasi pada suatu sel makhluk hidup
- Memahami proses oksidasi dalam masa respirasi
C. Alat dan Bahan
1. Alat
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
2. Bahan
No
|
Nama
Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
a.
|
Gelas
Kimia
|
Sebagai tempat untuk mereaksikan zat
yang diisi dengan air.
|
|
b.
|
Tabung
Reaksi
|
![]() |
Sebagai tempat untuk mereaksikan zat
|
c.
|
Rak
Tabung Reaksi
|
Sebagai tempat untuk menyimpan tabung
reaksi
|
|
d.
|
Pipet
Tetes
|
Untuk mengambil cairan sedikit demi
sedikit
|
|
e.
|
Bunsen
Spirtus
|
Untuk mendidihkan air yang ada pada
gelas kimia
|
|
f.
|
Kasa
Asbes
|
Sebagai alas saat mendidihkan air
sawah
|
|
g.
|
Gunting
|
Untuk menggunting label (nama) pada
gelas kimia dan tabung reaksi agar tidak tertukar
|
|
h.
|
Gelas
Ukur
|
Untuk mengukur larutan yang akan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
|
|
i.
|
Kaki
Tiga
|
Berperan pada saat medidihkan air
|
|
j.
|
Penjepit
kayu
|
Untuk menjepit tabung reaksi pada saat
proses pemanasan untuk dimasukkan zat
|
|
k.
|
Termometer
|
Untuk mengukur suhu air
|
|
l
|
Gasolin
|
Untuk menyalakan Bunsen spirtus
|
|
m.
|
Kamera
HP
|
Untuk mendokumentasikan Praktikum
|
|
n.
|
Kapas
|
Untuk menyumbat tabung reaksi agar
tidak masuk oksigen
|
2. Bahan
Bahan yang digunakan
pada Praktikum ini adalah sebagai berikut:
D.
Langkah Kerja
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Menyiapkan 6 tabung reaksi
- Memberi label pada masing-masing tabung reaksi: tabung reaksi pertama : Beri label larutan ragi/gist yang tidak dipanaskan, tabung reaksi kedua: Beri label larutan ragi/gist yang dipanaskan, Tabung reaksi ketiga : Beri label, tabung reaksi keempat : Beri label, tabung reaksi kelima : Beri label C ,dan tabung reaksi keenam : Beri label D
- Mengisi tabung reaksi pertama dan tabung reaksi kedua dengan larutan ragi masing-masing 5 mL
- Mendidihkan tabung reaksi kedua dengan Bunsen hentikan ketika sudah timbul letupan
- Memasukkan masing-masing 1 mL (20 tetes) larutan ragi yang telah dipanaskan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang diberi label A dan B
- Mengambil 1 mL (20 tetes) dari larutan ragi/gist yang tidak dipanaskan dan masukkan ke dalam tabung reaksi yang diberi label C dan D
- Memasukkan 1 mL (20 tetes) larutan glukosa 10% dan 1 mL (20 tetes) larutan methylene blue masing-masing ke dalam tabung reaksi A, B, C, dan D
- Mengencerkan semua tabung tersebut dengan aquades sebanyak 5 mL, kemudian sumbat dengan ibu jari serta kocok masing-masing tabung tersebut
- Membiarkan tabung reaksi B dan D terbuka sedangkan tabung reaksi A dan C Tertutup dengan kapas
- Memasukkan air sebanyak 400 mL ke dalam gelas kimia
- Mendidihkan air dengan bunsen hingga mencapai 35-40 derajat celcius (diukur dengan thermometer)
- Memasukkan keempat tabung reaksi tersebut ke dalam penangas air dengan suhu 35-40 derajat celcius
- Melakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit
E.
Hasil
Pengamatan
Tabel
Hasil Pengamatan Perubahan Warna Larutan Percobaan
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
10’
|
10’
|
10’
|
10’
|
||
A
|
Biru
|
Biru
(++++)
|
Biru
(++++)
|
Biru
(++++)
|
Biru
(+++)
|
B
|
Biru
|
Biru
(+++)
|
Biru
(+++)
|
Biru
(++)
|
Biru
(+++)
|
C
|
Biru
|
Biru
(+++)
|
Biru
(+++)
|
Biru
(+++)
|
Biru
(+)
|
D
|
Biru
|
Biru
(+++)
|
Biru
(+++)
|
Biru
(++)
|
Biru
(++)
|
Keterangan:
+++++ =Sangat
Pekat
++++ = Pekat
+++
=Cukup
Pekat
++ = Pudar
+ = Sangat Pudar
F.
Pembahasan
Di dalam sel hidup terjadi proses metabolisme. Salah satu
proses tersebut adalah katabolisme. Katabolisme disebut pula disimilasi karena
dalam proses ini energi yang tersimpan ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk
menyelenggarakan proses-proses kehidupan.
Katabolisme
adalah reaknsi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung
energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Adapun
proses katabolisme. Adapun proses katabolisme yang akan dibahas adalah mengenai
respirasi sel.
Respirasi sel berlangsung di dalam mitokondria melalui
proses glikolsis, yaitu proses pengubahan atom C6 menjadi C3.Dilanjutkan dengan
proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1 (CO2).Kemudian Daur Krebs mengubah senyawa C2 menjadi CO2. Pada setiap tingkatan proses ini
dihasilkan energy berupa ATP (Adenosine Tri Phosphat) dan hydrogen. Oksidasi adalah
interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda . Oksidasi
merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion .Kadang-kadang
oksidasi bukan hal yang buruk, seperti dalam pembentukan aluminium anodized
super tahan lama. Sisi lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat dari sebuah
mobil atau merusak buah segar.
Respirasi sel adalah proses penguraian senyawa organik kompleks secara kimia dengan bantuan oksigen yang menghasilkan energi yang di gunakan untuk kegiatan hidup makhluk hidup. Definisi respirasi sel dapat disederhanakan sebagai suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi. Respirasi sel adalah salah satu contoh dari proses katabolisme. Ada dua jenis respirasi sel yaitu:
Pada praktikum respirasi ini, ada 4
tabung reaksi yang diamati, dimana keempat tabung reaksi ini diberi label A, B,
C dan D. Tabung reaksi A dan B diberi
larutan ragi yang sudah dipanaskan sampai mendidih kira-kira 1-2 menit,
sedangkan tabung reaksi C dan D larutan ragi nya tidak dipanaskan. Keempat
tabung reaksi diberi larutan methylen blue dan larutan glukosa 10%. Tabung reaksi B dan D
di tutup menggunakan kapas dengan rapat agar tidak masuk oksigen atau udara
kedalamnya. Sedangkan tabung reaksi A dan C tidak ditutup dengan menggunakan
kapas agar oksigen masuk. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, proses
selanjutnya adalah memasukan ke empat tabung ke dalam gelas kimia yang berisi
air 400 mL dengan suhu 40°C, kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi
selama empat kali pengulangan dalam jangka waktu 40 menit (10 menit untuk satu
kali pengulangan).
Berdasarkan pengamatan yang kelompok kami lakukan pada praktikum proses oksidasi dan proses respirasi terhadap 4 tabung reaksi, yaitu tabung A, B, C, dan D terdapat perbedaan reaksi atau perubahan warna pada masing-masing larutan. Namun perbedaan reaksi atau perubahan warna tersebut tidak terlalu signifikan. Perbedaan perubahan warna pada keempat tabung reaksi terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing tabung reaksi.
Dari perubahan reaksi pada keempat tabung, bakteri Saccharomyces cerevisiae , tersebut termasuk pada jenis bakteri anaerob fakultatif karena melakukan aktivitas respirasi tidak dipengaruhi adanya oksigen. Pada prakyikum ini bakteri Saccharomyces cerevisiae bekerja paling optimal pada tabung reaksi C yaitu tabung diberikan perlakuan tanpa oksigen (anaerob), sedangkan pada tabung reaksi B menunjukkan bahwa kerja bakteri paling lambat diantara semua tabung reaksi.
Pada Tabung reaksi A yang diberikan larutan gist (Larutan ragi) dipanaskan tabung ditutup dengan kapas (anaerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda sedangkan sesudah dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna menjadi biru pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval kedua tidak terjadi perubahan warna dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval ketiga tidak terjadi perubahan warna, larutan tetap biru pekat dan terdapat endapan putih sedikit.. Pada interval keempat terjadi perubahan warna dari larutan berwarna biru pekat dan terdapat endapan putih banyak.
Pada tabung reaksi B yang diberikan larutan gist (Larutan
ragi ) dipanaskan dan tidak ditutup dengan kapas atau dibiarkan terbuka
(aerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda. sedangkan sesudah
dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan
sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna dari
biru muda menjadi biru cukup pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada
interval kedua tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup
pekat namun endapan menjadi lebih banyak. Pada interval ketiga terjadi
perubahan warna dari biru cukup pekat menjadi biru pudar dan terdapat endapan
putih sedikit. Pada interval keempat tidak terjadi perubahan warna larutan
tetap biru cukup pekat menjadi biru cukup pekat dan endapan putih banyak.
Pada tabung reaksi C yang diberikan larutan gist (Larutan
ragi ) yang tidak dipanaskan dan ditutup dengan kapas atau dibiarkan terbuka
(anaerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda. sedangkan sesudah
dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan
sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna dari
biru muda menjadi biru cukup pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada
interval kedua tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup
pekat dan endapan putih lebih sedikit. Pada interval ketiga tidak terjadi
perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup pekat dan endapan putih lebih
sedikit.Pada interval keempat terjadi perubahan warna larutan dari biru cukup
pekat menjadi biru sangat pudar dan endapan putih banyak dan endapan putih yang
pekat.
Respirasi sel adalah proses penguraian senyawa organik kompleks secara kimia dengan bantuan oksigen yang menghasilkan energi yang di gunakan untuk kegiatan hidup makhluk hidup. Definisi respirasi sel dapat disederhanakan sebagai suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi. Respirasi sel adalah salah satu contoh dari proses katabolisme. Ada dua jenis respirasi sel yaitu:
- Respirasi Aerob/Aerobik: Respirasi aerobik dapat diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2,H2 O, dan energI. Reaksi dapat terjadi secara sempurna karena terdapat cukup oksigen. Energi yang dihasilkan dalam pernapasan aerob adalah 38 ATP. Adapun reaksi aerob adalah sebagai berikut: C6H12O6 --6 CO2+6 H2O+675 kal+38 ATP
- Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol. Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan yang terendam air, biji-biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel-sel ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa. Selain glukosa, bahan baku seperti fruktosa, galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi aerobik. Reaksi anaerob:C6H12O6 ---2 C2H5OH+2CO2 +21 kal +2 ATP
Berdasarkan pengamatan yang kelompok kami lakukan pada praktikum proses oksidasi dan proses respirasi terhadap 4 tabung reaksi, yaitu tabung A, B, C, dan D terdapat perbedaan reaksi atau perubahan warna pada masing-masing larutan. Namun perbedaan reaksi atau perubahan warna tersebut tidak terlalu signifikan. Perbedaan perubahan warna pada keempat tabung reaksi terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing tabung reaksi.
- Tabung reaksi A larutan giss dipanaskan dan tabung ditutup dengan kapas (anaerob)
- Tabung reaksi B larutan giss dipanaskan dan tabung dibiarkan terbuka (aerob)
- Tabung reaksi C larutan giss tidak dipanaskan dan tabung ditutup dengan kapas (anaerob)
- Tabung reaksi D larutan giss tidak dipanaskan dan dibiarkan terbuka (aerob)
Dari perubahan reaksi pada keempat tabung, bakteri Saccharomyces cerevisiae , tersebut termasuk pada jenis bakteri anaerob fakultatif karena melakukan aktivitas respirasi tidak dipengaruhi adanya oksigen. Pada prakyikum ini bakteri Saccharomyces cerevisiae bekerja paling optimal pada tabung reaksi C yaitu tabung diberikan perlakuan tanpa oksigen (anaerob), sedangkan pada tabung reaksi B menunjukkan bahwa kerja bakteri paling lambat diantara semua tabung reaksi.
No
|
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
|||||
10
I
|
10
II
|
10
III
|
10
IV
|
|||
1.
|
A
|
Biru Muda
|
Cairan
berwarna biru muda pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Pada Tabung reaksi A yang diberikan larutan gist (Larutan ragi) dipanaskan tabung ditutup dengan kapas (anaerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda sedangkan sesudah dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna menjadi biru pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval kedua tidak terjadi perubahan warna dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval ketiga tidak terjadi perubahan warna, larutan tetap biru pekat dan terdapat endapan putih sedikit.. Pada interval keempat terjadi perubahan warna dari larutan berwarna biru pekat dan terdapat endapan putih banyak.
No
|
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
|||||
10
I
|
10
II
|
10
III
|
10
IV
|
|||
2.
|
B
|
Biru Muda
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda pudar.
|
Cairan
berwarna biru muda pudar.
|
Terdapat
endapan putih banyak.
|
Terdapat
endapan putih banyak.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih banyak.
|
No
|
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
|||||
10
I
|
10
II
|
10
III
|
10
IV
|
|||
3.
|
C
|
Biru Muda
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda sangat pudar.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
No.
|
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
|||||
10
I
|
10
II
|
10
III
|
10
IV
|
|||
4.
|
D
|
Biru Muda
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda cukup pekat.
|
Cairan
berwarna biru muda pudar.
|
Cairan
berwarna biru muda pudar.
|
Terdapat
endapan putih banyak.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih sedikit.
|
Terdapat
endapan putih banyak.
|
Pada tabung reaksi D yang diberikan larutan gist (Larutan
ragi ) tidak dipanaskan dan tidak ditutup dengan kapas atau dibiarkan terbuka
(aerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda. sedangkan sesudah
dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan
sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna dari
biru muda menjadi biru cukup pekat dan terdapat endapan putih banyak. Pada interval
kedua tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup pekat dan
endapan putih menjadi banyak. Pada interval ketiga terjadi perubahan warna dari
biru cukup pekat menjadi biru pudar dan terdapat endapan putih sedikit. Pada
interval keempat terjadi perubahan warna larutan dari biru cukup pekat menjadi
biru pudar dan terdapat endapan putih banyak.
Pada tabung A dan B tidak mengalami banyak perubahan warna karena organisme (jamur Saccaromyces Cerevicae) yang melakukan respirasi mati pada saat proses pemanasan. Sedangkan pada tabung C dan D mengalami perubahan warna serta terdapat gelembung karena organisme (jamur Saccaromyces cerevicae) aktif melakukan respirasi .Sedangkan warna biru muda yang lebih cerah dari pada tabung D dikarenakan organisme (jamur Saccaromyces cerevisae) melakukan respirasi Aerob ditandai dengan tidak ditutupnya tabung, sehingga air dan gelembung udara CO2 dihasilkan lebih banyak.
G. Kesimpulan
Jadi berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
b. Lampiran Gambar
* Tahapan Praktikum
Pada tabung A dan B tidak mengalami banyak perubahan warna karena organisme (jamur Saccaromyces Cerevicae) yang melakukan respirasi mati pada saat proses pemanasan. Sedangkan pada tabung C dan D mengalami perubahan warna serta terdapat gelembung karena organisme (jamur Saccaromyces cerevicae) aktif melakukan respirasi .Sedangkan warna biru muda yang lebih cerah dari pada tabung D dikarenakan organisme (jamur Saccaromyces cerevisae) melakukan respirasi Aerob ditandai dengan tidak ditutupnya tabung, sehingga air dan gelembung udara CO2 dihasilkan lebih banyak.
G. Kesimpulan
Jadi berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Proses respirasi sel bisa terjadi secara aerob (serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2,H2O, dan energy atau anaerob (reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol.
- Respirasi anaerobik diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kekuraangan oksigen. Respirasi anaerob merupakan proses fermentasi. Fermentasi glukosa merupakan substrat pada tahap awal fermentasi. Glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Akan tetapi, reaksi fermentasi tidak secara sempurna memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan air, sehingga ATP yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan hasil respirasi aerob (2 ATP : 38 ATP)
- Respirasi pada suatu sel makhluk hidup ex: saccharomyces cereviciae adalah respirasi anaeorob fakultatif, ditunjukan dengan perubahan warna dari biru perkat menjadi biru sangat pudar pada tabung reaksi C yang diberi larutan Gist yang tidak dipanaskan dan di tutup dengan kapas.
- Proses oksidasi terjadi ketika ada interaksi kontak langsung antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda karena oksidasi adalah interaksi antara molekul dan semua zat yang berbeda. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.
H. Daftar Pustaka
Wikipedia.org.2017.Pengertian Respirasi.Alamat website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi.15 November 2017
Wikipedia.org.2017.Pengertian Respirasi.Alamat website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi.15 November 2017
Sridianti.com.2013.Pengertian
dari Respirasi Sel.Alamat Website:http://www.sridianti.com/apa-pengertian-dari-respirasi-sel.html.15
November 2017
Wordpress.com.2013.Pengertian
Oksidasi.Aalmat Website:https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2/2-reaksi-redox/2-pengertian-oksidasi-dan-reduksi-berdasarkan-penerimaan-dan-pelepasan-elektron/.15
November 2017
Diedit.com.2017.Respirasi
Anaerob.Aalamat Website:https://www.diedit.com/respirasi-aerob-dan-anaerob/.15
November 2017
Wikipedia.org.2014.Reaksi
Proses Fermentasi Alamat Website:.https://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi.15
November 2017
Slideshare.net.2014.Proses
Oksidasi dan Respirasi.Alamat Website:https://www.slideshare.net/diianliverpudlian/biologi-oksidasi-respirasi-sel.15
November 2017
I. Lampiran
a. Lampiran Video
Video Tahapan Praktikum
b. Lampiran Gambar
* Hasil Praktikum
Saat
menuangkan ragi sebanyak 5 ml
|
Larutan
ragi di dalam gelas ukur
|
|
|
Saat
pemanasan larutan ragi dengan bantuan spirtus.
|
Hasil
pemanasan ragi setelah 5 menit.
|
Larutan ragi yang tidak dipanaskan
|
Menempatkan
tabung reaksi A, B, C dan D di rak tabung reaksi
|
|
|
Saat
meneteskan meetilen blue ke tabung reaksi
|
Tabung reaksi A,B,C,D yang telah ditetesi metilen blue+metilen blue
|
Menambahkan
aquadest ke gelas ukur sebanyak 5 ml
|
Aquadest
5 ml
|
Saat
mengocok tabung reaksi yg ditetesi metilen blue+Glukosa 10% dan aquadest agar homogen.
|
Hasil dari penggojokan
|
Menutup
tabung a dan c dengan kapas
|
Menempatkan tabung reaksi pada gelas kimia yang telah diisi air dengan suhu 35-40°C
|
Jawaban Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan
respirasi sel?
Jawab : Respirasi sel merupakan semua proses
yang menyangkut enzim didalam sel, dimana molekul karbohidrat, asam lemak dan
asam amino diuraikan menjadi karbondioksida dan pengambilan O2 untuk memecah
senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam
mitokondria.
2. Apakah yang dimaksud dengan oksidasi?
Jawab
: Oksidasi merupakan interaksi kontak
langsung diantara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda dari benda mati
hingga jaringan hidup seperti tumbuhan. Oksidasi akan terjadi
ketika kontak antara unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.
3. Mengapa terjadi perbedaan kecepatan
perubahan warna antara tabung A, B, C dan D?
Jawab
: Adanya perbedaan jumlah bakteri dikarenakan perbedaan perlakuan pada
masing-masing tabung yaitu pada tabung A dan B, larutan gist atau larutan
ragi didihkan terlebih dahulu, sehingga
memungkinkan kandungan organisme yang ada dalam larutan mati atau berkurang
akibatnya didalam tabung tidak terdapat aktivitas respirasi yang mengakibatkan
air yang ada didalam tabung menjadi keruh. Hal inilah yang menyebabkan tabung reaksi A
dan B mengalami perlambatan dalam perubahan warna. Sedangkan pada tabung reaksi C dan
D larutan gistnya tidak dipanaskan sehingga warnanya cepat berubah karena
organisme-organisme masih hidup dan melakukan respirasi, akibatnya larutan
didalam tabung menjadi berwarna lebih pudar dibandingkan warna awal terutama pada tabung reaksi C.