Jumat, 17 November 2017

Bismillah Laporan Proses Oksidasi dan Proses Respirasi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 
PROSES OKSIDASI DAN PROSES RESPIRASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang Diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 1






Ibnu Aljawami
(15541006)
Sri Devi Agustin
(15542003)
Astrid Novita Sari
(15541008)
Eka Kartika
(15542010)
Nidha Handa R.A
(15542013)
Anisa Almuawiyah
(15542025)
Tita Rosmawati
(15542028)
Sintia Pratiwi
(14542005)
Kelas 3-A dan 4-B
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2017

A. Judul Praktikum
     Proses Oksidasi dan Proses Respirasi
B. Tujuan Praktikum 
  1. Mengetahui proses respirasi sel
  2. Memahami proses respirasi anaerobik (Fermentasi)
  3. Menentukan jenis respirasi pada suatu sel makhluk hidup
  4. Memahami proses oksidasi dalam masa respirasi
C. Alat dan Bahan
     1. Alat
         Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
a.
Gelas Kimia

Sebagai tempat untuk mereaksikan zat yang diisi dengan air.
b.
Tabung Reaksi

Sebagai tempat untuk mereaksikan zat





c.
Rak Tabung Reaksi


Sebagai tempat untuk menyimpan tabung reaksi
d.
Pipet Tetes


Untuk mengambil cairan sedikit demi sedikit
e.
Bunsen Spirtus

Untuk mendidihkan air yang ada pada gelas kimia
f.
Kasa Asbes


Sebagai alas saat mendidihkan air sawah
g.
Gunting


Untuk menggunting label (nama) pada gelas kimia dan tabung reaksi agar tidak tertukar
h.
Gelas Ukur


Untuk mengukur larutan yang akan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
i.
Kaki Tiga


Berperan pada saat medidihkan air
j.
Penjepit kayu

 
Untuk menjepit tabung reaksi pada saat proses pemanasan untuk dimasukkan zat
k.
Termometer


Untuk mengukur suhu air
l
Gasolin


Untuk menyalakan Bunsen spirtus
m.
Kamera HP


Untuk mendokumentasikan Praktikum
n.
Kapas

Untuk menyumbat tabung reaksi agar tidak masuk oksigen
            
              2. Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktikum ini adalah sebagai berikut:

No
Nama Bahan
Gambar
a.
Larutan Ragi

 
b.
Larutan Glukosa 10%


c.
Larutan Methylen Blue

 
d.
Aquades


e.
Air




D.    Langkah Kerja
  1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 
  2. Menyiapkan 6 tabung reaksi  
  3. Memberi label pada masing-masing tabung reaksi:   tabung reaksi pertama : Beri label larutan ragi/gist yang tidak dipanaskan, tabung reaksi kedua: Beri label larutan ragi/gist yang dipanaskan Tabung reaksi ketiga : Beri label, tabung reaksi keempat : Beri label, tabung reaksi kelima    : Beri label C  ,dan tabung reaksi keenam   : Beri label D
  4.  Mengisi tabung reaksi pertama dan tabung reaksi kedua  dengan larutan ragi masing-masing 5 mL
  5.  Mendidihkan tabung reaksi kedua dengan Bunsen hentikan ketika sudah timbul letupan
  6. Memasukkan masing-masing 1 mL (20 tetes) larutan ragi yang telah dipanaskan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang diberi label A dan B 
  7. Mengambil 1 mL (20 tetes) dari larutan ragi/gist yang tidak dipanaskan dan masukkan ke dalam tabung reaksi yang diberi label C dan D
  8. Memasukkan 1 mL (20 tetes) larutan glukosa 10% dan 1 mL (20 tetes) larutan methylene blue masing-masing ke dalam tabung reaksi A, B, C, dan D
  9. Mengencerkan semua tabung tersebut dengan aquades sebanyak 5 mL, kemudian sumbat dengan ibu jari serta kocok masing-masing tabung tersebut
  10. Membiarkan tabung reaksi B dan D terbuka sedangkan tabung reaksi A dan C Tertutup dengan kapas
  11. Memasukkan air sebanyak 400 mL ke dalam gelas kimia
  12. Mendidihkan air dengan bunsen hingga mencapai 35-40 derajat celcius (diukur dengan thermometer)
  13. Memasukkan keempat tabung reaksi tersebut ke dalam penangas air dengan suhu 35-40 derajat celcius
  14. Melakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit 

E.    Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan Perubahan Warna Larutan Percobaan

Tabung
Warna
Sebelum
Sesudah
10’
10’
10’
10’
A
Biru
Biru
(++++)
Biru
(++++)
Biru
(++++)
Biru
(+++)
B
Biru
Biru
(+++)
Biru
(+++)
Biru
(++)
Biru   
(+++)
C
Biru
Biru
(+++)
Biru
(+++)
Biru
(+++)
Biru
(+)
D
Biru
Biru
(+++)
Biru
(+++)
Biru
(++)
Biru
(++)

Keterangan:
+++++ =Sangat Pekat
++++   = Pekat
+++     =Cukup Pekat
++        = Pudar
+          = Sangat Pudar
F.    Pembahasan
      Di dalam sel hidup terjadi proses metabolisme. Salah satu proses tersebut adalah katabolisme. Katabolisme disebut pula disimilasi karena dalam proses ini energi yang tersimpan ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk menyelenggarakan proses-proses kehidupan.
     Katabolisme adalah reaknsi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Adapun proses katabolisme. Adapun proses katabolisme yang akan dibahas adalah mengenai respirasi sel.
      Respirasi sel berlangsung di dalam mitokondria melalui proses glikolsis, yaitu proses pengubahan atom C6 menjadi C3.Dilanjutkan dengan proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1 (CO2).Kemudian Daur Krebs mengubah senyawa C2 menjadi CO2. Pada setiap tingkatan proses ini dihasilkan energy berupa ATP (Adenosine Tri Phosphat) dan hydrogen.      Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda . Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion .Kadang-kadang oksidasi bukan hal yang buruk, seperti dalam pembentukan aluminium anodized super tahan lama. Sisi lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat dari sebuah mobil atau merusak buah segar. 
     Respirasi sel adalah proses penguraian senyawa organik kompleks secara kimia dengan bantuan oksigen yang menghasilkan energi yang di gunakan untuk kegiatan  hidup makhluk hidup. Definisi respirasi sel dapat disederhanakan sebagai suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi.  Respirasi sel adalah salah satu contoh dari proses katabolisme. Ada dua jenis respirasi sel yaitu:
  1. Respirasi Aerob/Aerobik: Respirasi aerobik dapat diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2,H2 O, dan energI. Reaksi dapat terjadi secara sempurna karena terdapat cukup oksigen. Energi yang dihasilkan dalam pernapasan aerob adalah 38 ATP.  Adapun reaksi aerob adalah sebagai berikut: C6H12O6 --6 CO2+6 H2O+675 kal+38 ATP
  2. Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol. Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan yang terendam air, biji-biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel-sel ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa. Selain glukosa, bahan baku seperti fruktosa, galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi aerobik. Reaksi anaerob:C6H12O6 ---2 C2H5OH+2CO2 +21 kal +2 ATP
       Pada praktikum respirasi ini, ada 4 tabung reaksi yang diamati, dimana keempat tabung reaksi ini diberi label A, B, C dan D. Tabung reaksi  A dan B diberi larutan ragi yang sudah dipanaskan sampai mendidih kira-kira 1-2 menit, sedangkan tabung reaksi C dan D larutan ragi nya tidak dipanaskan. Keempat tabung  reaksi diberi larutan methylen blue  dan larutan glukosa 10%. Tabung reaksi B dan D di tutup menggunakan kapas dengan rapat agar tidak masuk oksigen atau udara kedalamnya. Sedangkan tabung reaksi A dan C tidak ditutup dengan menggunakan kapas agar oksigen masuk. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, proses selanjutnya adalah memasukan ke empat tabung ke dalam gelas kimia yang berisi air 400 mL dengan suhu 40°C, kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi selama empat kali pengulangan dalam jangka waktu 40 menit (10 menit untuk satu kali pengulangan).
      Berdasarkan pengamatan yang kelompok kami lakukan pada praktikum proses oksidasi dan proses respirasi terhadap 4 tabung reaksi, yaitu tabung A, B, C, dan D terdapat perbedaan reaksi atau perubahan warna pada masing-masing larutan. Namun perbedaan reaksi atau perubahan warna tersebut tidak terlalu signifikan. Perbedaan perubahan warna pada keempat tabung reaksi terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing tabung reaksi.
  1. Tabung reaksi A larutan giss dipanaskan  dan tabung ditutup dengan kapas (anaerob)
  2. Tabung reaksi B larutan giss dipanaskan dan tabung dibiarkan terbuka (aerob)
  3. Tabung reaksi C larutan giss tidak dipanaskan dan tabung ditutup dengan kapas (anaerob) 
  4. Tabung reaksi D larutan giss tidak dipanaskan dan dibiarkan terbuka (aerob)
     Pada tabung reaksi yang larutan gist nya, dipanaskan selama 1-2 menit memungkinkan kandungan organisme mati atau berkurang sehingga aktivitas respirasi larutan tersebut tidak optimal hal itu ditujukan dengan warna larutan yang masih berwarna biru pada tabung reaksi A dan B. Sedangkan pada tabung reaksi C dan D larutan gist yang memungkinkan organisme pada larutan masih hidup dengan baik dan melakukan aktivitas respirasi namun tidak terjadi akromatis.
      Dari perubahan reaksi pada keempat tabung, bakteri Saccharomyces cerevisiae , tersebut termasuk pada jenis bakteri anaerob fakultatif karena melakukan aktivitas respirasi tidak dipengaruhi adanya oksigen. Pada prakyikum ini bakteri Saccharomyces cerevisiae bekerja paling optimal pada tabung reaksi C yaitu tabung diberikan perlakuan tanpa oksigen (anaerob), sedangkan pada tabung reaksi B menunjukkan bahwa kerja bakteri paling lambat diantara semua tabung reaksi. 
No

Tabung

Warna
Sebelum
Sesudah
10
I
10
II
10
III
10
IV
1.
A
Biru Muda
Cairan berwarna biru muda pekat.
Cairan berwarna biru muda pekat.
Cairan berwarna biru muda pekat.
Cairan berwarna biru muda cukup pekat.
Terdapat endapan putih sedikit.
Terdapat endapan putih sedikit.

Terdapat endapan putih sedikit.

Terdapat endapan putih sedikit.


      Pada Tabung reaksi A yang diberikan larutan gist (Larutan ragi) dipanaskan tabung ditutup dengan kapas (anaerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda sedangkan sesudah dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna menjadi biru pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval kedua tidak terjadi perubahan warna dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval ketiga  tidak terjadi perubahan warna, larutan tetap biru pekat dan terdapat endapan putih sedikit.. Pada interval keempat terjadi perubahan warna dari larutan berwarna biru pekat dan terdapat endapan putih banyak. 


No

Tabung

Warna
Sebelum

Sesudah
10
I
10
II
10
III
10
IV
2.
B

Biru Muda
Cairan berwarna biru muda cukup pekat.
Cairan berwarna biru muda cukup pekat.
Cairan berwarna biru muda pudar.

Cairan berwarna biru muda pudar.


Terdapat endapan putih banyak.
Terdapat endapan putih banyak.

Terdapat endapan putih sedikit.

Terdapat endapan putih banyak.

       Pada tabung reaksi B yang diberikan larutan gist (Larutan ragi ) dipanaskan dan tidak ditutup dengan kapas atau dibiarkan terbuka (aerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda. sedangkan sesudah dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna dari biru muda menjadi biru cukup pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval kedua tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup pekat namun endapan menjadi lebih banyak. Pada interval ketiga terjadi perubahan warna dari biru cukup pekat menjadi biru pudar dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval keempat tidak terjadi perubahan warna larutan tetap biru cukup pekat menjadi biru cukup pekat dan endapan putih banyak. 
No

Tabung

Warna
Sebelum

Sesudah
10
I
10
II
10
III
10
IV
3.
C

Biru Muda
Cairan berwarna biru muda cukup pekat.


Cairan berwarna biru muda cukup pekat.


Cairan berwarna biru muda cukup pekat.


Cairan berwarna biru muda sangat pudar.



Terdapat endapan putih sedikit.

Terdapat endapan putih sedikit.


Terdapat endapan putih sedikit.


Terdapat endapan putih sedikit.


      Pada tabung reaksi C yang diberikan larutan gist (Larutan ragi ) yang tidak dipanaskan dan ditutup dengan kapas atau dibiarkan terbuka (anaerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda. sedangkan sesudah dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna dari biru muda menjadi biru cukup pekat dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval kedua tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup pekat dan endapan putih lebih sedikit. Pada interval ketiga tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup pekat dan endapan putih lebih sedikit.Pada interval keempat terjadi perubahan warna larutan dari biru cukup pekat menjadi biru sangat pudar dan endapan putih banyak dan endapan putih yang pekat.

No.

Tabung

Warna
Sebelum

Sesudah
10
I
10
II
10
III
10
IV
4.
D

Biru Muda
Cairan berwarna biru muda cukup pekat.


Cairan berwarna biru muda cukup pekat.


Cairan berwarna biru muda pudar.



Cairan berwarna biru muda pudar.




Terdapat endapan putih banyak.

Terdapat endapan putih sedikit.


Terdapat endapan putih sedikit.


Terdapat endapan putih banyak.



      Pada tabung reaksi D yang diberikan larutan gist (Larutan ragi ) tidak dipanaskan dan tidak ditutup dengan kapas atau dibiarkan terbuka (aerob), warna sebelum dimasukkan ke dalam gelas kimia yang diberi suhu 35-40°C yaitu berwarna biru muda. sedangkan sesudah dimasukkan ke dalam gelas kimia bersuhu 35-40°C dengan interval waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Pada interval pertama terjadi perubahan warna dari biru muda menjadi biru cukup pekat dan terdapat endapan putih banyak. Pada interval kedua tidak terjadi perubahan warna larutan tetap berwarna biru cukup pekat dan endapan putih menjadi banyak. Pada interval ketiga terjadi perubahan warna dari biru cukup pekat menjadi biru pudar dan terdapat endapan putih sedikit. Pada interval keempat terjadi perubahan warna larutan dari biru cukup pekat menjadi biru pudar dan terdapat endapan putih banyak.
      Pada tabung A dan B tidak mengalami banyak perubahan warna karena organisme (jamur Saccaromyces Cerevicae)  yang melakukan respirasi mati pada saat proses pemanasan. Sedangkan pada tabung C dan D mengalami perubahan warna serta terdapat gelembung karena organisme (jamur Saccaromyces cerevicae) aktif melakukan respirasi .Sedangkan warna biru muda yang lebih cerah dari pada tabung  D dikarenakan organisme (jamur Saccaromyces cerevisae) melakukan respirasi Aerob ditandai dengan tidak ditutupnya tabung, sehingga  air dan gelembung udara CO2 dihasilkan lebih banyak.

G. Kesimpulan
      Jadi berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Proses respirasi sel bisa terjadi secara aerob (serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah    glukosa secara sempurna menjadi CO2,H2O, dan energy atau anaerob (reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol.
  2.  Respirasi anaerobik diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kekuraangan oksigen. Respirasi anaerob merupakan proses fermentasi. Fermentasi glukosa merupakan substrat pada tahap awal fermentasi. Glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Akan tetapi, reaksi fermentasi tidak secara sempurna memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan air, sehingga ATP yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan hasil respirasi aerob (2 ATP : 38 ATP) 
  3. Respirasi pada suatu sel makhluk hidup ex: saccharomyces cereviciae adalah respirasi anaeorob fakultatif, ditunjukan dengan perubahan warna dari biru perkat menjadi biru sangat pudar pada tabung reaksi C yang diberi larutan Gist yang tidak dipanaskan dan di tutup dengan kapas. 
  4. Proses oksidasi terjadi ketika ada interaksi kontak langsung antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda karena oksidasi adalah interaksi antara molekul dan semua zat yang berbeda. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.

H. Daftar Pustaka 
Wikipedia.org.2017.Pengertian Respirasi.Alamat website: https://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi.15 November 2017
Sridianti.com.2013.Pengertian dari Respirasi Sel.Alamat Website:http://www.sridianti.com/apa-pengertian-dari-respirasi-sel.html.15 November 2017 
Diedit.com.2017.Respirasi Anaerob.Aalamat Website:https://www.diedit.com/respirasi-aerob-dan-anaerob/.15 November 2017 
Wikipedia.org.2014.Reaksi Proses Fermentasi Alamat Website:.https://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi.15 November 2017
Slideshare.net.2014.Proses Oksidasi dan Respirasi.Alamat Website:https://www.slideshare.net/diianliverpudlian/biologi-oksidasi-respirasi-sel.15 November 2017 
I. Lampiran 
a. Lampiran Video
 
     Video Tahapan Praktikum

b.      Lampiran Gambar
       * Hasil Praktikum

No
10 Menit ke
Gambar
1.
10 ‘



2.
10’




3.
10’







4.
10’




         * Tahapan Praktikum





Saat menuangkan ragi sebanyak  5 ml
Larutan ragi di dalam gelas ukur




Saat pemanasan larutan ragi dengan bantuan spirtus.
Hasil pemanasan ragi setelah 5 menit.




Larutan ragi yang tidak dipanaskan
Menempatkan tabung reaksi A, B, C dan D di rak tabung reaksi



Saat meneteskan meetilen blue ke tabung reaksi
Tabung reaksi A,B,C,D yang telah ditetesi metilen blue+metilen blue




Menambahkan aquadest ke gelas ukur sebanyak 5 ml

Aquadest 5 ml





Saat mengocok tabung reaksi yg ditetesi metilen blue+Glukosa 10% dan aquadest agar homogen.
Hasil dari penggojokan




Menutup tabung a dan c dengan kapas
Menempatkan tabung reaksi pada gelas kimia yang telah diisi air dengan suhu 35-40°C

Jawaban Pertanyaan
1.      Apakah yang dimaksud dengan respirasi sel?
 Jawab : Respirasi sel merupakan semua proses yang menyangkut enzim didalam sel, dimana molekul karbohidrat, asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbondioksida dan pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam mitokondria.
2.   Apakah yang dimaksud dengan oksidasi?
Jawab : Oksidasi merupakan interaksi kontak langsung diantara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda dari benda mati hingga jaringan hidup seperti tumbuhan. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.
3.      Mengapa terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A, B, C dan D?
Jawab : Adanya perbedaan jumlah bakteri dikarenakan perbedaan perlakuan pada masing-masing tabung yaitu pada tabung A dan B, larutan gist atau larutan ragi didihkan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan kandungan organisme yang ada dalam larutan mati atau berkurang akibatnya didalam tabung tidak terdapat aktivitas respirasi yang mengakibatkan air yang ada didalam tabung menjadi keruh. Hal inilah yang menyebabkan tabung reaksi A dan B mengalami perlambatan dalam perubahan warna. Sedangkan pada tabung reaksi C dan D larutan gistnya tidak dipanaskan sehingga warnanya cepat berubah karena organisme-organisme masih hidup dan melakukan respirasi, akibatnya larutan didalam tabung menjadi berwarna lebih pudar dibandingkan warna awal terutama pada tabung reaksi C.























 
  





















    

 

 

BISMILLAH LAPORAN KULAP UPI BANDUNG

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN  KULIAH LAPANGAN UPI BANDUNG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi...